Audit Energi Mandiri pada Fasilitas Produksi Sederhana
1. Deskripsi Fasilitas
Objek observasi pada audit energi mandiri ini adalah kantin usaha kuliner skala kecil yang melayani produksi makanan harian. Aktivitas utama pada fasilitas ini meliputi proses memasak, menjaga makanan tetap hangat, penyimpanan bahan makanan, serta penerangan area kerja.
Fasilitas beroperasi rata-rata 10–12 jam per hari dan memanfaatkan dua sumber energi utama, yaitu energi listrik dan bahan bakar gas LPG.
(Foto fasilitas dapat dilampirkan pada bagian ini)
2. Tabel Inventarisasi Peralatan Energi
| No | Peralatan | Daya (W) | Waktu Pakai (jam/minggu) | Konsumsi Energi |
|---|---|---|---|---|
| 1 | Magic Com Kapasitas Besar | 300 | 84 | 25,2 kWh |
| 2 | Kompor Gas LPG | - | 20 | 180 MJ |
| 3 | Kulkas | 150 | 168 | 25,2 kWh |
| 4 | Lampu LED (5 unit) | 50 | 60 | 3 kWh |
| 5 | Kipas Angin | 80 | 60 | 4,8 kWh |
3. Analisis Temuan
3.1 Total Konsumsi Energi Listrik
- Magic Com = 25,2 kWh
- Kulkas = 25,2 kWh
- Lampu LED = 3,0 kWh
- Kipas Angin = 4,8 kWh
Total Konsumsi Listrik = 58,2 kWh/minggu
3.2 Konversi Energi ke Mega Joule (MJ)
Konversi dilakukan agar seluruh sumber energi berada dalam satuan yang sama.
- Listrik: 58,2 kWh × 3,6 MJ = 209,5 MJ
- LPG: 180 MJ
Total Konsumsi Energi Keseluruhan = 389,5 MJ/minggu
4. Identifikasi Titik Kritis (Energy Hotspot)
Berdasarkan proporsi konsumsi energi, peralatan dengan konsumsi energi tertinggi adalah Magic Com dan Kulkas, masing-masing sebesar 25,2 kWh per minggu.
Magic Com menjadi titik kritis utama karena meskipun dayanya relatif sedang, alat ini menyala hampir sepanjang waktu operasional dalam mode pemanas.
Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi energi tinggi tidak selalu disebabkan oleh daya besar, tetapi juga oleh durasi penggunaan yang panjang.
5. Usulan Perbaikan
Usulan perbaikan yang dapat diterapkan adalah dengan memindahkan nasi ke wadah berisolasi termal (termos nasi) setelah proses memasak selesai. Dengan cara ini, Magic Com dapat dimatikan sehingga konsumsi energi dapat ditekan tanpa menurunkan kualitas produk.
Strategi ini bersifat sederhana, berbiaya rendah, dan efektif untuk mengurangi konsumsi energi pada titik kritis (energy hotspot).
Laporan Audit Energi Mandiri – Observasi Fasilitas Produksi Skala Mikro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar