Kamis, 20 November 2025

Tugas Mandiri 05 - Observasi Siklus Hidup Produk Konsumsi

 Observasi Siklus Hidup Produk Konsumsi

contoh produk: Sabun Mandi Cair (produk yang umum ada di rumah).


1. Identifikasi Produk

Nama produk: Sabun mandi cair (body wash)

Fungsi utama: Membersihkan tubuh saat mandi

Perkiraan masa pakai: 2–4 minggu untuk ukuran 250–300 ml (tergantung frekuensi penggunaan)


2. Fase-Fase Siklus Hidup Produk

a. Ekstraksi Bahan Baku

Minyak nabati (misalnya minyak kelapa sawit) untuk surfaktan

Air sebagai pelarut utama

Bahan kimia tambahan (pewangi, pengawet, pewarna)

Plastik PET/HDPE untuk kemasan

b. Proses Produksi

Pencampuran bahan kimia

Pemanasan dan homogenisasi

Pengisian ke dalam botol plastik

Pengemasan dan labeling

c. Distribusi & Transportasi

Pengiriman dari pabrik → gudang → toko/retailer → konsumen

Menggunakan truk, kapal, atau sepeda motor (last mile)

d. Penggunaan oleh Konsumen

Pemakaian harian untuk mandi

Air panas/air banyak digunakan saat mandi

Produk cepat habis (konsumsi tinggi)

e. Pengelolaan Limbah

Botol plastik dibuang (HDPE atau PET)

Sebagian kecil masuk ke daur ulang

Limbah cair sabun masuk ke saluran air


3. Analisis Potensi Dampak Lingkungan per Fase

a.)  Ekstraksi Bahan Baku
Energi tinggi untuk produksi surfaktan
Emisi GRK dari perkebunan kelapa sawit
Penggunaan air dalam proses ekstraksi
Risiko limbah cair dari pabrik kimia

b.) Proses Produksi
Penggunaan listrik & panas
Emisi dari pabrik
Limbah cair bahan kimia
Penggunaan plastik untuk kemasan

c.) Distribusi
Konsumsi bahan bakar fosil
Emisi transportasi (CO₂, NOx)
Semakin jauh rantai pasok → semakin besar jejak karbon

d.) Penggunaan oleh Konsumen 
Bahan sabun masuk ke saluran limbah → beban bagi instalasi pengolahan air
Konsumsi tinggi menyebabkan frekuensi pembelian tinggi
        • Penggunaan air saat mandi

e.) Akhir Masa Pakai
Botol plastik berpotensi menjadi sampah lingkungan
Tingkat daur ulang rendah
Limbah sabun dapat mencemari perairan bila tidak diolah

4. Refleksi Pribadi 

Dari observasi ini, hal yang paling mengejutkan adalah bahwa sabun mandi cair memiliki rantai siklus hidup yang cukup panjang dan berdampak besar meskipun terlihat sebagai produk sederhana. Dampak terbesarnya ternyata bukan hanya pada kemasan plastik, tetapi juga pada proses ekstraksi bahan kimia dan surfaktan yang membutuhkan energi tinggi serta berpotensi mencemari lingkungan. Selain itu, limbah cair dari penggunaan sabun juga ikut menyumbang beban bagi ekosistem air.

Produk ini sebenarnya dapat didesain ulang agar lebih ramah lingkungan. Misalnya, mengganti kemasan sekali pakai menjadi refill pouch, memakai botol kaca atau plastik daur ulang (rPET/HDPE recycle), atau mengurangi bahan kimia berbahaya. Penggunaan bahan alami yang mudah terurai juga dapat menurunkan dampak pencemaran. Bahkan, formulasi dengan konsentrat tinggi dapat mengurangi volume kemasan dan transportasi.

Sebagai konsumen, saya dapat berperan dengan memilih produk yang eco-friendly, membeli kemasan isi ulang, mengurangi penggunaan berlebihan, serta memastikan botol plastik masuk ke jalur daur ulang. Kesadaran kecil seperti ini dapat membantu menurunkan dampak lingkungan secara keseluruhan dari siklus hidup produk yang sehari-hari kita gunakan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar